Jakarta – Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap dua orang jaksa nakal Kejaksaan Negeri Bondowoso dinilai telah menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat atas kinerja lembaga bidang hukum Kejaksaan RI.
Peristiwa OTT KPK pada Kejari Bondowoso ini menggerus Public Trust Kejaksaan, dengan raihan kepercayaan publik atas pelayanan dan penegakan hukum Kejaksaan RI yang begitu tinggi selama ini.
Forum Komunikasi Keluarga Besar Kejaksaan meminta insan Adhyaksa dimana pun berada untuk tetap tegar menghadapi cobaan yang dapat menggerus Public Trust Kejaksaan RI dengan adanya OTT KPK itu.
Peristiwa OTT KPK terbaru ini sangat merugikan Kejagung yang saat ini justru menujukkan kinerja yang positif dalam penegakan hukumnya. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum humanis.
“Insan Adhyaksa dari Sabang sampai Merauke harus tegar dan terus bekerja memberikan pelayanan dan penegakan hukum yang terbaiknya. Public Trust harus mampu dirawat dengan memegang teguh profesionalitas, berintegritas dan bermoral,” pesan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasiona FKKBK Doddy Yusuf Wibisono didampingi Ketua Dewan Perwakilan FKKBK Provinsi Riau Abdul Khair, S.Sos Jumat 17 November 2023.
FKKBK mengungkapkan keprihatinan pihaknya masih ada mendapatkan informasi oknum jaksa nakal di satuan kerja di Kejati dan Kejari ,khususnya dalam memeras dan mengemis meminta proyek terhadap sejumlah dinas dan stakeholder.
“Stop dan hentikan perilaku menyimpang sebagai Insan Adhyaksa seperti itu. Kejaksaan membutuhkan personil yang profesional, berintegritas dan bermoral,” tegas keduanya.
FKKBK memberikan apresiasi kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin dan jajarannya yang selama ini mampu membuktikan diri sebagai intitusi yang mampu meraih kepercayaan publik, terutama konsisten dalam penegakan hukum pemberantasan tindak pidana korupsi dan penegakan hukum humanisnya.
Peristiwa Bondowoso pastinya memantik beragam kritik dan cemooh terhadap institusi dan juga pribadi jajaran pejabat di Kejaksaan RI. Hal itu dilakukan sebagai upaya serangan balik dari para koruptor dan menggerus tingkat kepercayaan publik.
“Karena banyaknya fitnah-fitnah, oleh karena itu kami menengaskan dukungan kepada Jaksa Agung Bapak Sanitiar Burhanuddin untuk terus istiqomah dalam rangka menegakkan supremasi hukum. Tegas dan tuntas dalam persoalan penegakan hukum di Indonesia,” kata Doddy Wibisono dan Abdul Khair, S.Sos
Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh langkah-langkah yang diambil dalam penegakan supremasi hukum. “Tidak perlu takut dengan segala ancaman dan gangguan dari oknum-oknum yang membuat citra buruk terhadap Kejaksaan Republik Indonesia,” tegas kedua mantan aktivis kampus ini. (rls/ded)